Entri Populer

Minggu, 03 Juni 2012

::NASEHAT UNTUK PARA PENDAKWAH::


Kita boleh merasa ikhwan (ikhwanul muslimin)
Kita boleh merasa Hizbut tahrir
Kita boleh merasa Salafi
Kita boleh merasa Muhammadiyah
Kita boleh merasa Nahdhotul Ulama
kita boleh merasa PMII
kita boleh merasa HMI
Kita boleh merasa KAMMI...

Kita boleh berbeda dalam batas-batas yang bisa ditolerir dalam Islam.Karena kita tahu permasalahan ikhtilaf/khilafiyah, ijtihad seorang ulama mungkin benar dan mungkin salah.


Kita juga tahu bahwa kita harus menjauhi dari sikap ekstrem dalam beragama.Untuk itu kita perlu bersatu dalam keragaman jama’ah dalam medan amal Islami dan bekerjasama dalam memperbaiki kerusakan.

Bukankah Tujuan kita satu?

Tegaknya Syariah Islam di Muka bumiTegaknya Khilafah Islamiyah di bawah 1 kepemimpinanTegaknya kalimah “Allaahu Akbar”Tegaknya kalimah “Laa ilaaha Illallah, Muhammadar Rosulullah”

Ingat!!! Sebelum terbentuknya Khilafah, perlu kita perbaiki diri, kita bentuk pribadi yang mempunyai karakter-karakter sbb:
# Salimul Aqidah, Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yang mendekatkan dan menjerumuskan dirinya dari lubang syirik.
# Shahihul Ibadah, Benar Ibadahnya menurut AlQur’an dan Assunnah serta terjauh dari segala Bid’ah yang dapat menyesatkannya.

# Matinul Khuluq, Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin)
.# Qowiyul Jismi, Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Alloh SWT.

# Mutsaqoful Fikri, Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya.
# Qodirun ‘alal Kasbi, Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.

# Mujahidun linafsihi, Bersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain.
# Haritsun ‘ala waqtihi, Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh SWT.

# Munazhom Fii Su’unihi, Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya. Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan cara yang baik.
# Naafi’un Li Ghairihi, Bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan. Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan Ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain.

Bagi Anda yang non muslim (bukan beragama islam) yang secara kebetulan membaca blog iniJanganlah anda merasa khawatir, Islam adalah agama yang menjadi rahmah di seluruh alam , “islam rahmatan lil ‘aalamiin”. jika Hukum Allah ditegakkan, maka agama lain tetap dilindungi dan bebas beribadah. selama tidak melanggar hukum hukum yang sudah ditetapkan.

Islam agama dakwah, yang artinya kewajiban kami adalah berdakwah kepada siapapun. Islam menginginkan semuanya selamat dunia Akhirat. ketika keyakinan agama sudah bulat pada diri seseorang, maka islam tidak memaksakan kehendak, karena tidak ada paksaan dalam beragama di dalam islam.

Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku”. (QS 109:2-6)

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.. (QS 2:256) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar