Entri Populer

Jumat, 20 April 2012

.:: AFWAN KHITBAHMU KU TOLAK ::.



Bismillahirrahmanirrahim…
Salman Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mukminah lagi shalihah juga telah mengambil tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. Tetapi sebagai sebuah pilihan dan pilahan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal sehat. Dan pilahan menurut perasaan yang halus, juga ruh yang suci.
Tapi bagaimanapun, ia merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia berfikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara untuknya dalam khithbah.

Maka disampaikannyalah gelegak hati itu kepada shahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abud Darda’. ”Subhanallaah.. wal hamdulillaah..”, girang Abud Darda’ mendengarnya. Mereka tersenyum bahagia dan berpelukan. Maka setelah persiapan dirasa cukup, beriringanlah kedua shahabat itu menuju sebuah rumah di penjuru tengah kota Madinah. Rumah dari seorang wanita yang shalihah lagi bertaqwa.



”Saya adalah Abud Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman seorang Persia. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang utama di sisi Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam, sampai-sampai beliau menyebutnya sebagai ahli bait-nya. Saya datang untuk mewakili saudara saya ini melamar putri Anda untuk dipersuntingnya.”, fasih Abud Darda’ bicara dalam logat Bani Najjar yang paling murni.

”Adalah kehormatan bagi kami”, ucap tuan rumah, ”Menerima Anda berdua, shahabat Rasulullah yang mulia. Dan adalah kehormatan bagi keluarga ini bermenantukan seorang shahabat Rasulullah yang utama. Akan tetapi hak jawab ini sepenuhnya saya serahkan pada puteri kami.” Tuan rumah memberi isyarat ke arah hijab yang di belakangnya sang puteri menanti dengan segala debar hati.

”Maafkan kami atas keterusterangan ini”, kata suara lembut itu. Ternyata sang ibu yang bicara mewakili puterinya. ”Tetapi karena Anda berdua yang datang, maka dengan mengharap ridha Allah saya menjawab bahwa puteri kami menolak pinangan Salman. Namun jika Abud Darda’ kemudian juga memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan.”

Jelas sudah. Keterusterangan yang mengejutkan, ironis, sekaligus indah. Sang puteri lebih tertarik kepada pengantar daripada pelamarnya! Itu mengejutkan dan ironis. Tapi saya juga mengatakan indah karena satu alasan; reaksi Salman. Bayangkan sebuah perasaan, di mana cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati. Bayangkan sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesadaran; bahwa dia memang belum punya hak apapun atas orang yang dicintainya. Mari kita dengar ia bicara.
”Allahu Akbar!”, seru Salman, ”Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abud Darda’, dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!”

( Sergapan Rasa Memiliki, Salim A Fillah, Jalan Cinta Para Pejuang )
♥♥

Akhi..Akhi..Akhi..
Betapa indah kisah di atas ,lihatlah Salman sahabat Rasulullah tak terluka meski ditolak, tak bersedih meski tak diterima. Rasa kecewa itu pasti ada, tapi contoh lah beliau, beliau lebih tegar memberikan indahnya cinta pada saudaranya, karena beliau memiliki kesadaran bahwa mereka belum saling memiliki, sehingga kalaupun si putri lebih memilih si pengantar, sejatinya itu lah pilihan Allah. Karna kita hanya mampu berusaha, selebihnya Allah yang mengatur.
“Menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya urusannya seluruhnya baik dan tidaklah hal itu dimiliki oleh seseorang kecuali bagi seorang mukmin. Jika mendapat nikmat ia bersyukur maka hal itu baik baginya, dan jika menderita kesusahan ia bersabar maka hal itu lebih baik baginya.” (HR. Muslim)
Jangan karena kau malu  khitbahmu tertolak, lantas kau marah pada kami bahkan mendoakan keburukan pada kami, pikirkanlah, apakah ikhwan seperti ini layak jadi pemimpin kami?. Apakah dengan ditolak, dunia akan berhenti berputar? Dunia ini luas dan pastinya cinta Allah lebih luas, bila kau kutolak pasti ada cinta lain yang dipilihkan Allah untukmu. Bila engkau ikhlas menerimanya, Allah pasti memberikan yang lebih baik.
Biarkanlah istikharah kami sebagai penentu. Bila kami tak yakin denganmu untuk jadi Imam kami, namun yakinlah kami tetaplah saudaramu. Tali ukhuwah tak akan pernah putus meski ku tolak khitbahmu.
Ukhti..ukhti..ukhti..
“Apabila datang kepada kalian (para wali) seseorang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya (untuk meminang wanita kalian) maka hendaknya kalian menikahkan orang tersebut dengan wanita kalian. Bila kalian tidak melakukannya niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar.” ( Hr. Tirmidzi )
Engkau pasti tahu hadits ini yaa ukhti sholehah, memang hadits ini tidak langsung tertuju padamu tapi pada wali mu. Tapi yaa ukhti, tak bisa kah kau lihat betapa kami ingin berjuang bersamamu.
Jangan kau tolak kami karena engkau lebih mementingkan duniamu. Lihatlah umur kita, tak sanggup bila ketika nyawaku diambil ku belum merasakan indahnya bersamamu.
“Tidak boleh seorang janda dinikahkan hingga ia diajak musyawarah/dimintai pendapat dan tidak boleh seorang gadis dinikahkan sampai dimintai izinnya.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah! Bagaimana izinnya seorang gadis?” “Izinnya dengan ia diam,” jawab beliau. ( HR. Al-Bukhari )
Kami tahu, engkau berhak menolak kami, tapi tolonglah janganlah engkau diam membisu karena ketakutan, sehingga diammu bisa beranggapan engaku menerima kami, padahal engkau enggan bersama kami.
Kami ingin berjuang bersamamu, berikrar mencintai demi mendapatkan ridho Sang Kekasih Sejati. Janganlah kau selalu tolak khitbah kami hanya karena urusan duniamu. Kami tunggu kesediaamu untuk mengarungi dunia cinta untuk membangun cinta sampai jannahNya.

Rabu, 18 April 2012

.: MENUJU PERJALANAN YANG BERBUAH :.






• Apa kamu tahu mengapa kaca depan sebuah mobil begitu besar
dan kaca spion begitu kecil ...??
Karena MASA LALU kita tidak sepenting MASA DEPAN kita.
Lihatkan ke Depan dan bergerak Maju.

• Persahabatan itu seperti sebuah BUKU.
Hanya perlu beberapa detik untuk membakarnya,
namun perlu bertahun-tahun untuk menulisnya.

• Segala hal dalam hidup ini adalah sementara.
Bila berjalan dengan lancar, nikmatilah, semua itu tidak akan bertahan selamanya.
Bila berjalan tidak benar, jangan kuatir, semua itu tidak bertahan selamanya juga.

• Teman Lama adalah Emas. Teman Baru adalah Berlian.
Jika kamu mendapatkan sebuah berlian, jangan lupakan emas.
Karena untuk dapat meletakkan sebuah Berlian,
kamu selalu memerlukan dudukannya yang terbuat dari Emas.

• Seringkali ketika kita kehilangan harapan dan berpikir bahwa inilah akhir dari semuanya, ALLAH tersenyum dari atas sana dan berkata,
"Santailah, sayang, ini hanyalah sebuah belokan, bukan jalan buntu!"

• Ketika ALLAH menyelesaikan masalah-masalahmu,
kamu memiliki keyakinan atas kemampuan_NYA,
Ketika ALLAH  tidak menyelesaikan masalah-masalahmu,
DIA memiliki keyakinan atas kemampuanmu.

• Ketika kamu berdoa untuk orang lain,
Tuhan mendengarkanmu dan memberkati mereka.
Dan, kadangkala, ketika kamu aman dan bahagia,
ingatlah bahwa seseorang telah berdoa untukmu.

• KEKUATIRAN tidak akan menghilangkan KESULITAN di hari esok,
namun menghilangkan KEDAMAIAN hari ini.


Selamat mengalami perjalanan yang berbuah ... ♥♥

Selasa, 17 April 2012

.:: IBU...ENGKAULAH MALAIKATKU ::.




Ibu..
Kami bersimpuh padamu.. Kau mengandung kami 9 bulan, letih.. Kami tahu dalam ragamu kadang kau titikan  air mata tuk tumpahkan semua asa yang kau pendam. Tapi kau  paham, kau mengandung anak-anak yang kelak akan menjadi penegak panji islam dalam bumi Allah. Dan kami berjanji padamu, kami tak akan pernah membuatmu berduka.

Maafkan kami ibu..yang tak pernah tau betapa berat kau melangkah.

Ibu..
Tiap peluh yang terlinang saat kau melahirkan kami, tak mungkin kami bisa gantikan setetes pun. Bahkan linangan air matamu saat kau menahan sakit, tak mungkin kami tebus dengan apapun. Itu pun tak mengurangi kebahagiaanmu saat menyambut kami. Meski kau tahu, kelelahan-kelelahan selanjutnya akan kau hadapi.

Maafkan kami ibu..yang tak pernah mengerti atas rasa sakitmu.




Ibu..
Saat kami makin beranjak dewasa, kau bak pelayan yang tak pernah lelah. Kau berikan ASI mu pada kami, kau lawan kepenatanmu demi kesehatan kami. Kegelisahanmu demi kebaikanm kami. Harapanmu hanya ingin melihat senyum  kami meskipun kau kadang begitu lelah. Tapi kami tak pernah peduli atasmu, yang kami tau kau ada untuk kami dan memberi apa yang kami butuhkan.

Maafkan kami ibu..yang tak pernah peduli atas keletihanmu.

Ibu..
Kepenantanmu belum pun usai ketika kau tahu anakmu ini menginjak dewasa ,jodohnya pun datang dan membawa kami pergi dari sisimu. Bahkan kami seringkali terlupa untuk tetap menjaga hatimu. Kau mengeluh pada kami karena kesibukan kami, untuk menelponmu pun kami terlupa apalagi untuk mengunjungimu. Tapi apa yang kami lakukan, kami tak sadar dengan kegundahanmu, kami seperti tak mau mengenalmu lagi.. Yaa Robb..

Maafkan kami ibu..yang tak pernah mengerti atas semua salah kami..

Ibu..ibu..ibu..
Maafkan kami.. Dari ujung hati kami, kami tak pernah tau betapa sakit hatimu menyaksikan betapa lemahnya kami. Tapi kau tak pernah tampakkan tangismu atas rindumu, atas harapmu pada kami.
Maafkan kami yang terlambat menyadari betapa pentingnya kami bagimu dan betapa pentingnya dirimu untuk kami.

Engkau lah malaikat kami..Ibu !!!
Robbirhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” [Al Israa’:24]
Wallahua’lam bi Shawwab.
Terkhusus untuk ibunda terkasih yang jauh di sebrang lautan,maafkan ananda yang belum lagi mengunjungimu,pun terkadang aku lupa untuk menghubungimu walapun hanya mendengar suaramu. Maafkanku malaikatku...ibu

.: RAHASIA CANTIK AJAIB WANITA SHALIHAH :.




Rahasia Cantik Ajaib Wanita muslimah


Cantik? Perempuan mana yang rasanya tidak suka dibilang cantik, manis, ayu. Dalam diri setiap perempuan, setidaknya pasti memiliki keinginan untuk berhias agar menjadi cantik ataupun enak dipandang.

Salahkah berusaha menjadi cantik? Tentu tidak. Dalam sebuah riwayat pun Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa, "Allah SWT itu indah dan senang akan keindahan."

Sayangnya, terkadang fokus cantik hanya dititikberatkan pada fisik. hidung mancung, kulit putih, bulu mata lentik, tinggi langsing. Tanpa berusaha mendandani sisi cantik lain yang lebih penting, yaitu cantik dari dalam, inner beauty.

Ingat ketika Diva Pop Krisdayanti baru muncul? Saat itu, banyak para wanita yang merubah dandanan alis mata. Mengeriknya hingga melengkung segaris di atas mata, menanam bulu mata keriting palsu agar terlihat lebih lentik. Menusukan silikon ke dagu atau hidung hingga terlihat lancip menawan. Untuk apa? Tentu saja agar secantik Diva sang idola.

Tidak, bukan kecantikan seperti itu yang diharapkan dari seorang wanita shalihah, mengubah ciptaan yang telah Allah SWT anugrahkan. Bukankah jika kita dititipkan sesuatu oleh orang lain, akan berusaha menjaga titipan tersebut agar tetap rapi sama seperti ketika pertama kali barang itu dititipkan? Begitu pun seluruh anggota badan yang ada pada diri manusia. Semua adalah titipan Allah SWT.

Mempercantik fisik, tentu saja dibolehkan. Dengan niat menjaga titipan amanah yang telah Allah anugrahkan. Berusaha memeliharanya agar tetap baik. Namun perlu diingat, dalam mempercantik fisik, tentu perlu disesuaikan syar'i yang telah Islam ajarkan. Tidak mengubah bentuk ataupun fisik yang telah ada.

Kecantikan fisik diharapkan sejalan dengan makin cantiknya hati. Akan percuma jika cantik orangnya, namun buruk ahlaknya. Indah orangnya, namun busuk hatinya. Kecantikan dari dalam hati adalah kecantikan hakiki. Ia akan memancar abadi tak lekang oleh umur, tak lapuk oleh usia. Memantulkan wajah berseri menawan sepajang masa.

Ingin cantik alami, tanpa kosmetik, kerak kerik, ataupun operasi plastik? Ada rahasia turun temurun, warisan para leluhur wanita shalihah. Tips make-up Cantik Ajaib. Rahasia agar setiap hari semakin cantik, menarik, senantiasa penuh energik. Cocok untuk segala usia, tua muda, remaja dewasa.


***


1. Usap seluruh wajah dengan bedak merk Air Wudhu, niscaya akan bercahaya sepanjang masa.

2. Gunakan pemerah pipi dari kosmetik Mustika Rasa Malu agar senantiasa terjaga iman.

3. Oleskan lipstik Kejujuran pada bibir, agar senantiasa manis dalam bertutuk kata. Serta tambahkan lip-gloss Tutur Kata Lemah Lembut agar bibir terlihat indah bercahaya.

4. Hiasi mata dengan maskara Ghadhul Bashar (menundukan pandangan) agar semakin lentik, bening, dan jernih.

5. Pakailah sabun wangi Istighfar untuk menghilangkan kotoran badan berupa dosa dan kesalahan, hingga harum setia setiap saat.

6. Rawat rambut dengan shampo berupa Jilbab Islami untuk mencegah dan menghilangkan ketombe berupa pandangan laki-laki yang membahayakan.

7. Hiasi tangan dengan gelang emas Tawadhu menengadahkan tangan beserah diri hanya kepada Allah.

8. Hiasi jari-jari dengan cincin bermata Ukhuwah agar semakin erat persahabatan.

9. Hiasi badan dengan baju dari rumah mode Kesucian dan Taqwa yang dapat membaluti tubuh agar senantiasa menutup aurat, menjaga diri dari pakaian tipis, tembus pandang.

Tips make-up cantik yang praktis plus ekonomis. Namun terkadang sulit untuk dilaksanakan.
Semoga istiqamah...

Senin, 16 April 2012

.: NASEHAT BIJAK :.




Hari ini sebelum kita mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Fikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berkata-kata sama sekali.

Sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makanan,
Fikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa,
Fikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

Sebelum kita mengeluh bahawa kita buruk,
Fikirkan tentang seseorang yang berada pada keadaan yang terburuk di dalam hidupnya.

Sebelum mengeluh tentang suami atau isteri anda,
Fikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.

Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup,
Fikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

Sebelum kita mengeluh tentang anak-anak kita,
Fikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.

Sebelum kita mengeluh tentang rumah yang kotor kerana pembantu tidak mengerjakan tugasnya,
Fikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.

Dan di saat kita letih dan mengeluh tentang pekerjaan,
Fikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti kita.

Sebelum kita menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
Ingatlah bahawa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

Dan ketika kita sedang bersedih dan hidup dalam kesusahan,
Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahawa kita masih hidup !