Entri Populer

Sabtu, 05 Mei 2012

:: KESETIAAN TERHEBAT DALAM SEJARAH ISLAM ::





"Demi Allah, tidak ada ganti yang lebih baik dari dia, yang beriman kepadaku saat semua orang ingkar, yang percaya kepadaku ketika semua mendustakan, yang mengorbankan semua hartanya saat semua berusaha mempertahankannya dan darinyalah aku mendapatkan keturunan."

"Demi Allah, tidak ada ganti yang lebih baik dari dia, yang beriman kepadaku saat semua orang ingkar, yang percaya kepadaku ketika semua mendustakan, yang mengorbankan semua hartanya saat semua berusaha mempertahankannya dan darinyalah aku mendapatkan keturunan."

Begitulah Rasulullah SAW menggambarkan kepribadian Siti Khadijjah r.a., istri pertamanya. Seorang isteri sejati, muslimah yang dengan segenap kemampuan diri berkorban demi kejayaan Islam.

Siti Khadijah r.a. berasal dari keturunan terhormat, mempunyai harta kekayaan yang tidak sedikit serta terkenal sebagai wanita yang tegas dan cerdas. Bukan sekali dua kali pemuka kaum Quraisy berusaha untuk mempersunting dirinya. Tetapi pilihannya, justru malah jatuh pada seorang pemuda yang bernama Muhammad, pemuda yang terkenal sebagai seorang yang terpercaya (al-amin), yang tak tergiur oleh kekayaan dan kecantikan Siti Khadijah r.a.

Siti Khadijah r.a. adalah wanita pertama yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Ia banyak membantu dalam meneguhkan tekad Rasulullah SAW ketika melaksanakan risalah dakwah. Ia senantiasa berusaha meringankan kepedihan hati dan menghilangkan keletihan serta penderitaan yang dialami oleh suaminya, dalam menjalankan tugas dakwah menegakkan kalimat tauhid. Inilah keistimewaan dan keutamaan Khadijah dalam sejarah perjuangan Islam. Beliau adalah sumber kekuatan yang berada di belakang Rasulullah SAW.

Setia Kapanpun

Mari kita singkap kembali peristiwa yang sungguh mendebarkan jantung Rasulullah SAW. Peristiwa itu ialah penerimaan wahyu yang pertama di Gua Hira. Sekembalinya ke rumah, baginda berkata kepada isterinya yang tercinta,”Aku berasa khawatir terhadap diriku.”

Siti Khadijah r.a. berusaha menabahkan hati suami yang ditaatinya dengan berkata, “Wahai kakanda, demi Allah, Tuhan tidak akan mengecewakanmu karena sesungguhnya kakanda adalah orang yang selalu memupuk dan menjaga kekeluargaan serta sanggup memikul tanggungjawab. Dirimu dikenali sebagai penolong kaum yang sengsara, sebagai tuan rumah yang menyenangkan tamu, ringan tangan dalam memberi pertolongan, senantiasa berbicara benar dan setia kepada amanah.”

Apakah ada wanita lain yang dapat menyambut sedemikian baik peristiwa bersejarah yang berlaku di Gua Hira seperti yang dilakukan oleh Khadijah kepada suaminya? Apa yang dikatakan oleh Khadijah kepada suaminya pada saat menghadapi peristiwa besar itu menunjukkan betapa besarnya kepercayaan dan kasih sayang seorang isteri kepada suami. Sedikit pun Khadijah tidak merasa ragu-ragu atau syak di dalam hatinya. Persoalannya, dapatkah kita berlaku demikian?

Siti Khadijah r.a. merupakan wanita kaya dan terkenal. Ia bisa saja hidup bermewah-mewah dengan hartanya sendiri. Namun, semua itu dengan rela dikorbankannya untuk memudahkan tugas-tugas suami. Hal ini jelas menunjukkan beliau merupakan wanita yang mendorong kemajuan pahlawan umat manusia, melindungi pejuang terbesar dalam sejarah dengan mewujudkan kedamaian dalam kehidupan rumahtangga. Sikap inilah yang menjadi salah satu sumber kekuatan Rasulullah SAW sepanjang kehidupan mereka bersama.

Setia Dimanapun

Mari kita teliti, fahami serta hayati beberapa gambaran kesetiaan Khadijah yang telah membina kekuatan pada diri dan kehidupan penegak risalah Islam itu.

Sepanjang hidupnya bersama Rasulullah SAW, Siti Khadijah begitu setia menyertai baginda dalam setiap peristiwa suka dan duka. Setiap kali suaminya ke Gua Hira, ia pasti menyiapkan semua bekal dan keperluannya. Seandainya Rasulullah SAW agak lama tidak pulang, ia akan datang menengok untuk memastikan keselamatan sang suami. Sekiranya Rasulullah SAW khusyuk bermunajat, beliau tinggal di rumah dengan sabar sehingga suaminya pulang. Apabila suaminya mengadu kesusahan serta berada dalam keadaan gelisah, sekuat diri ia menenteramkan dan menghiburkan hati suaminya sampai-sampai diliputi ketenangan. Setiap ancaman dan penganiayaan dihadapi bersama. Malah dalam banyak kegiatan peribadatan Rasulullah SAW, Siti Khadijah r.a. Dipastikan selalu ada bersama dan membantu baginda dari mulai hal kecil seperti menyediakan air untuk mengambil wudu.

Kecintaan Khadijah bukanlah sekadar kecintaan kepada suami, sebaliknya yang jelas adalah berlandaskan keyakinan yang kuat tentang keesaan Allah SWT. Segala pengorbanan untuk suaminya adalah ikhlas untuk mencari keridlaan Allah SWT. Allah Maha Adil dalam memberi rahmat-Nya. Setiap amalan yang dilaksanakan dengan penuh keikhlasan pasti mendapat ganjaran yang kekal. Itu termaktub dalam firman-Nya :

Barang siapa yang mengerjakan amalan saleh, baik lelaki maupun wanita dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. An-Nahl: 97)

Janji Allah itu pasti benar. Kesan kesetiaan Siti Khadijah r.a. bukan sekadar menghasilkan kekuatan yang mendorong kegigihan dan perjuangan Rasulullah SAW, malah membawa berkah yang besar kepada rumah tangga mereka berdua. Anak-anak yang lahir juga adalah anak-anak yang saleh. Keturunan Rasulullah SAW merupakan insan yang senantiasa taat melaksanakan perintah Allah SWT. Semua ini menghasilkan kekuatan yang membantu meningkatkan perjuangan Islam.

Wahai muslimah, sekarang adalah masa untuk kita hidupkan kembali hakikat ini dalam kehidupan kita. Semoga kekuatan Islam akan kembali menaungi kehidupan setiap insan.


Jumat, 04 Mei 2012

:: MUSLIMAH JANGAN KAU PERLIHATKAN AURATMU ! ::





Saat ini banyak wanita yang menitikberatkan pandangannya pada kepuasan dan kebebasan hidup dengan tidak lagi mengindahkan norma-norma agama maupun masyarakat. Menurut pandangan mereka, keindahan tubuhnya adalah anugerah yang tidak harus disembunyikan. Lekuk-lekuk tubuh yang di dunia modern disebut ‘artistik’ sengaja ditonjolkan lewat baju yang ekstra ketat atau malah tidak dibungkus pakaian.

Ketika manusia dihadapkan pada kebutuhan hidup yang terus meningkat, sementara lapangan pekerjaan semakin sulit, maka orang akan cenderung berfikir praktis untuk mendapatkan uang. Jalan yang termudah adalah menjual harga diri untuk disuguhkan kepada khalayak umum dengan mengesampingkan norma-norma agama.

Pupusnya rasa malu seorang wanita terlihat dari kerelaannya ‘menjajakan tubuhnya’ demi popularitas. Tak heran, jika banyak wanita yang berantrian panjang berebut kursi popularitas hingga siap menanggalkan seluruh auratnya. Akhirnya menjamurlah tabloid-tabloid, klip-klip lagu, dan sinetron-sinetron yang berlatar belakang wanita setengah telanjang menjajakan tubuhnya di tengah-tengah generasi muda yang sedang bingung mencari jati diri. Untuk legalisasi perilakunya, mereka berlindung di balik hak asasi manusia, kebebasan berekspresi, seni, suka-suka gue, dan alasan lainnya yang sebenarnya hanya topeng dari kebobrokan moral.

Pertanyaan yang muncul adalah kemanakah rasa malu itu ? Padahal malu adalah sebagian dari iman.

Wanita shalihah akan merasa malu dan tidak rela bertelanjang, meskipun dalam keadaan menyendiri. Apalagi bila dijadikan obyek tontonan untuk meraih keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Ia ingat dengan sabda Rasulullah saw :
“Derajat malu yang paling tinggi adalah tidak rela bertelanjang meskipun dalam keadaan sendiri, semata-mata karena malu kepada Allah SWT (HR. Tirmidzi)

Sifat malu laksana rem yang akan mengerem kita dari perbuatan nista. Semakin besar rasa malu, rem itu semakin pakem, sehingga seseorang akan terhindar dari perilaku yang bertabrakan dengan norma.

Sedemikian pentingnya rasa malu, sampai-sampai Rasulullah saw memberikan sindiran, “Jika rasa malu hilang maka lakukanlah apa saja sesuka kalian”. Hal ini mengandung pengertian bahwa jika rasa malu telah hilang maka seseorang tidak akan mampu menimbang mana yang mulia dan mana yang tercela.

Kalau sudah demikian, apa bedanya dengan binatang. Mereka hidup hanya bermodalkan hawa nafsu tanpa berlandaskan akal sehat. Padahal, Allah Swt telah memberikan peringatan dalam Al-Qur’an :
أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلا
أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ إِنْ هُمْ إِلا كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلا
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Ilahnya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya dari binatang ternak itu” (QS. Al-Furqon : 43-44)

Firman Allah Swt tersebut seolah mengisyaratkan bahwa manusia yang hilang rasa malunya di kategorikan seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mengapa demikian ? Binatang telanjang karena memang tidak memiliki akal dan hati nurani. Sementara manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna dengan seperangkat jasmani dan ruhani yang lengkap. Manusia diberi akal dan pikiran agar bisa membangun dirinya, sekaligus bisa membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang mulia dan tercela.

Jadi, manakala manusia berprilaku seperti binatang, tentunya ia jauh lebih sesat dari binatang.
Dalam hal ini, kasus buka-bukaan atau pamer aurat merupakan cermin manusia (wanita) bermental binatang yang menggadaikan rasa malu demi meraih kesenangan semu.

Sedangkan wanita shalihah akan merasa malu jika melakukan hal-hal yang rendah dan tercela. Karena itu, ia senantiasa bersikap iffah (memelihara diri dari hal-hal yang rendah). ia senantiasa berpegang pada sabda Rasulullah saw :

“Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla (Yang Maha Perkasa dan Agung) apabila hendak membinasakan seseorang, maka dicabutlah dari orang itu sifat malu. Bila sifat malu telah dicabut darinya, maka engkau akan mendapatkan dia dibenci orang, malah dianjurkan supaya orang-orang benci padanya. Kemudian bila kamu mendapatkan dia dibenci orang, maka sifat amanah dicabut darinya. Apabila dicabut darinya sifat amanah, kamu akan menemukan dia sebagai orang yang khianat. Jika dia sudah bersifat khianat, maka dicabut darinya sifat kasih sayang. Dan apabila sifat kasih sayang telah dicabut darinya, kamu akan menemukan dia sebagai seorang yang terkutuk. Apabila dia telah menjadi orang yang terkutuk, maka lepaslah islam darinya” (HR. Ibnu Majah)


Marilah Setiap detak-detik jantung.., selalu kita isi dengan..
Asma Teragung diseluruh jagad semesta raya ini…
lakukanlah hal yang terbaik untuk agama kita...
Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa’atubu Ilaik …

Kamis, 03 Mei 2012

::ISTRI IDAMAN::




Suatu saat Ibrahim AS mendatangi rumah Ismail. Di ketuknya pintu. Seorang wanita muncul dari rumahnya. Ibrahim pun di suruhnya untuk masuk ke rumah.
Betepatan ketika itu Ismail sedang tidak ada di rumah.Ibrahim pun bertanya.

“ Kemana Ismail ? “ kata Ibrahim.
“ Dia sedang berburu untuk kami “ katanya.
“ Bagaimana kehidupan kalian berdua “ kata ibrahim bertanya lagi.
Istri Ismail pun mengeluh dengan kesukaran dan keadaannya sehari-harinya.
Ibrahim pun kemudian pergi,namun sebelumnya menitipkan pesan pada istri Ismail untuk Ismail.

“ Bila suamimu datang sampaikan salamku padanya dan katakan agar ia merubah tiang rumahnya”
Ketika Ismail pulang,berceritalah istrinya tentang kedatangan Ibrahim. Dan menyampaikan pesan yang di amanahkan Ibrahim padanya.
Ismail pun lantas berkata “ Sebenarnya dia adalah ayahku dan menyuruhku untuk menceraikanmu,sekarang kau kembalilah pada orang tuamu”
Ismail pun kembali menikah. Dan Ibrahim kembali menemui anaknya,Ismail. Namun Ismail tak ada di rumah. Ibrahim pun menanyakan hal itu pada istri baru ismail.

“ Kemana Suamimu ?“ kata Ibrahim
“ Sedang mencari rizki untuk kami “ jawabnya.
“ Bagaimana kehidupan kalian berdua ? “ tanya Ibrahim
“ Alhamdulillah serba kecukupan,makanan kami daging,minumnya air “ jawabnya.
“ yaa Allah berkahilah mereka berdua dengan daging dan air“ Ibrahim pun mendoakan mereka.

Ibrahim pun pergi,namun dia menitipkan pesan untuk Ismail
“nanti bila datang suamimu maka sampaikan agar tetap menjaga tiang pintu rumahnya”
Ketika Ismail pulang istrinya pun bercerita pada Ismail dan menyampaikan pesan dari Ibrahim
“ Sesungguhnya orang tua tadi adalah ayahku dan engkau adalah tiang rumah itu sehingga aku disuruh untuk tetap menjalin rumah tangga denganmu”

=============================
Subhanallah.. kisah di atas menyadarkan kita betapa rasa syukur membuat seorang wanita tampak begitu mulia. Sama dengan sebuah kisah wanita shalihah ini.

dan seorang wanita shalihah. Wanita ini di antarkan oleh ayahnya ke rumah si pemuda. Bergetarlah si pemuda ketika melihat istrinya yang begitu cantik.
Pemuda ini pun tergagap karna di rumahnya hanya ada sepotong roti dan air putih. Maka berkatalah pemuda ini pada istrinya.

“ Maafkan suamimu ini,di rumah tidak ada apa-apa,hanya ini “ katanya sambil meyodorkan sepotong roti dan air tadi.
“ Celakalah ayahku fulan bin fulan yang telah menikahkanku dengan laki-laki yang tak mau bersyukur,masih ada sepotong roti dan air putih ,mengapa dia katakan padaku tak ada apa-apa “
Tercekatlah pemuda tadi lalu meneteskan air mata penyesalan atas rasa tidak bersyukurnya.

Kisah di atas membuat kamu paham rasa syukur adalah harta paling berharga yang ada pada dirimu. Sekecil apapun yang kamu punya akan menjadi sebuah kebahagiaan bila di selimuti rasa syukur

Menjadi istri idaman adalah sebuah pilihan kamu yang bisa kamu capai dari sekarang menjadi wanita perhiasan dunia yaitu wanita shalihah. Wanita yang pandai bersyukur atas pemberian suaminya,wanita yang mampu menjaga kehormatan suaminya,wanita yang mampu menjaga dirinya dan harta suaminya.
Dan engkau adalah wanita itu.

Menjadi wanita itu indah,menjadi muslimah itu sangat indah,menjadi mukminah itu jauh lebih indah,tapi menjadi shalihah adalah pilihan.

Rabu, 02 Mei 2012

.:: WANITA YANG MENDAPAT PUJIAN DAN WANITA YANG DILAKNAT ALLAH ::.




Sejarah telah mencatat beberapa nama wanita terpandang yang di antara mereka ada yang dimuliakan Allah dengan surga, dan di antara mereka ada pula yang dihinakan Allah dengan neraka. Karena keterbatasan tempat, tidak semua figur bisa dihadirkan saat ini, namun mudah-mudahan apa yang sedikit ini bisa menjadi ibrah (pelajaran) bagi kita.

Wanita Yang Beriman

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Seutama-utama wanita ahli surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam binti Imran dan Asiyah binti Muzahim.” (HR. Ahmad)

1. Khadijah binti Khuwailid

Dia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang terhormat sehingga mendapat tempaan akhlak yang mulia, sifat yang tegas, penalaran yang tinggi, dan mampu menghindari hal-hal yang tidak terpuji sehingga kaumnya pada masa jahiliyah menyebutnya dengan ath thahirah (wanita yang suci).

Dia merupakan orang pertama yang menyambut seruan iman yang dibawa Muhammad tanpa banyak membantah dan berdebat, bahkan ia tetap membenarkan, menghibur, dan membela Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di saat semua orang mendustakan dan mengucilkan beliau. Khadijah telah mengorbankan seluruh hidupnya, jiwa dan hartanya untuk kepentingan dakwah di jalan Allah. Ia rela melepaskan kedudukannya yang terhormat di kalangan bangsanya dan ikut merasakan embargo yang dikenakan pada keluarganya.

Pribadinya yang tenang membuatnya tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan mengikuti kebanyakan pendapat penduduk negerinya yang menganggap Muhammad sebagai orang yang telah merusak tatanan dan tradisi luhur bangsanya. Karena keteguhan hati dan keistiqomahannya dalam beriman inilah Allah berkenan menitip salamNya lewat Jibril untuk Khadijah dan menyiapkan sebuah rumah baginya di surga.

Tersebut dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, ia berkata:
Jibril datang kepada Nabi kemudian berkata: Wahai Rasulullah, ini Khadijah datang membawa bejana berisi lauk pauk, makanan dan minuman. Maka jika ia telah tiba, sampaikan salam untuknya dari Rabbnya dan dari aku, dan sampaikan kabar gembira untuknya dengan sebuah rumah dari mutiara di surga, tidak ada keributan di dalamnya dan tidak pula ada kepayahan.” (HR. Al-Bukhari).

Besarnya keimanan Khadijah pada risalah nubuwah, dan kemuliaan akhlaknya sangat membekas di hati Rasulullah sehingga beliau selalu menyebut-nyebut kebaikannya walaupun Khadijah telah wafat. Diriwayatkan dari Aisyah, beliau berkata: “Rasulullah hampir tidak pernah keluar dari rumah sehingga beliau menyebut-nyebut kebaikan tentang Khadijah dan memuji-mujinya setiap hari sehingga aku menjadi cemburu maka aku berkata: Bukankah ia seorang wanita tua yang Allah telah meng-gantikannya dengan yang lebih baik untuk engkau? Maka beliau marah sampai berkerut dahinya kemudian bersabda: Tidak! Demi Allah, Allah tidak memberiku ganti yang lebih baik darinya. Sungguh ia telah beriman di saat manusia mendustakanku, dan menolongku dengan harta di saat manusia menjauhiku, dan dengannya Allah mengaruniakan anak padaku dan tidak dengan wanita (istri) yang lain. Aisyah berkata: Maka aku berjanji untuk tidak menjelek-jelekkannya selama-lamanya.”

2. Fatimah

Dia adalah belahan jiwa Rasulullah, putri wanita terpandang dan mantap agamanya, istri dari laki-laki ahli surga yaitu Ali bin Abi Thalib.
Dalam shahih Muslim menurut syarah An Nawawi Nabi bersabda: “Fathimah merupakan belahan diriku. Siapa yang menyakitinya, berarti menyakitiku.”

Dia rela hidup dalam kefakiran untuk mengecap manisnya iman bersama ayah dan suami tercinta. Dia korbankan segala apa yang dia miliki demi membantu menegakkan agama suami.

Fathimah adalah wanita yang penyabar, taat beragama, baik perangainya, cepat puas dan suka bersyukur.

3. Maryam binti Imran

Beliau merupakan figur wanita yang menjaga kehormatan dirinya dan taat beribadah kepada Rabbnya. Beliau rela mengorbankan masa remajanya untuk bermunajat mendekatkan diri pada Allah, sehingga Dia memberinya hadiah istimewa berupa kelahiran seorang Nabi dari rahimnya tanpa bapak.

4. Asiyah binti Muzahim

Beliau adalah istri dari seorang penguasa yang lalim yaitu Fir’aun laknatullah ‘alaih. Akibat dari keimanan Asiyah kepada kerasulan Musa, ia harus rela menerima siksaan pedih dari suaminya. Betapapun besar kecintaan dan kepatuhannya pada suami ternyata di hatinya masih tersedia tempat tertinggi yang ia isi dengan cinta pada Allah dan RasulNya. Surga menjadi tujuan akhirnya sehingga kesulitan dan kepedihan yang ia rasakan di dunia sebagai akibat meninggalkan kemewahan hidup, budaya dan tradisi leluhur yang menyelisihi syariat Allah ia telan begitu saja bak pil kina demi kesenangan abadi. Akhirnya Asiyah meninggal dalam keadaan tersenyum dalam siksaan pengikut Fir’aun.

Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu alaihi wasalam berkata:
“Fir’aun memukulkan kedua tangan dan kakinya (Asiyah) dalam keadaan terikat. Maka ketika mereka (Fir’aun dan pengikutnya) meninggalkan Asiyah, malaikat menaunginya lalu ia berkata: Ya Rabb bangunkan sebuah rumah bagiku di sisimu dalam surga. Maka Allah perlihatkan rumah yang telah disediakan untuknya di surga sebelum meninggal.”

Wanita yang durhaka

1. Istri Nabi Nuh
2. Istri Nabi Luth




Mereka merupakan figur dua orang istri dari para kekasih Allah yang tidak sempat merasakan manisnya iman. Hatinya lebih condong kepada apa yang diikuti oleh orang banyak daripada kebenaran yang dibawa oleh suaminya. Mereka justru membela kepentingan kaumnya karena tidak ingin dimusuhi dan dibenci oleh orang-orang yang selama ini mencintai dan menghormati dirinya. Maka kesenangan sesaat ini Allah gantikan dengan kebinasaan yang didapat bersama kaumnya. Istri Nabi Nuh ikut tenggelam oleh banjir besar bersama kaumnya yang menyekutukan Allah dengan menyembah patung-patung orang shalih, sedangkan istri Nabi Luth ditelan bumi karena adzab Allah atas kaumnya yang melakukan liwath (homoseksual).

Semua cerita ini telah Allah rangkum dalam sebuah firmanNya yang indah dalam surat At-Tahrim ayat 10-12, yang artinya: “Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami, lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah: dan dikatakan (kepada keduanya) : Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka). Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisimu dalam Surga. Dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang dhalim. Dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehor-matannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitabnya dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat.”

Semoga kisah para wanita ini bisa menjadi pelajaran bagi para wanita zaman ini untuk berkaca diri, kira-kira saya termasuk golongan yang mana? Apakah golongan yang dicintai Allah atau yang dimurkaiNya?

Bagi wanita yang belum berumah tangga, saat ini merupakan kesempatan besar baginya untuk memperbanyak amalan shalih dan mendekatkan diri pada Allah, bukannya justru menghabiskan masa mudanya dengan hura-hura dan kegiatan lain yang tidak bermanfaat. Dan bagi mereka yang sudah berumah tangga, selain menjaga keistiqomahannya dalam berIslam dia juga diberi beban tambahan oleh Allah untuk membantu suami menjalankan agamanya. Istri yang demikian meru-pakan harta yang paling berharga.

Dari kisah mereka, kita juga bisa mengambil pelajaran bahwa dalam keadaan bagaimanapun, hendaknya ketundukan kepada syariat Allah dan RasulNya harus tetap di atas segala-galanya. Asalkan berada di atas kebenaran, kita tidak perlu takut dibenci oleh masyrakat, sahabat, maupun orang yang paling istimewa di hati kita. Justru kewajiban kita adalah menunjukkan yang benar kepada mereka. Dengan begitu kita akan mendapatkan cinta sejati .. cinta Allah Rabbul ‘alamin.

Mudah-mudahan kita selalu diberi keistiqomahan untuk menapaki dan mengamalkan syariat yang haq (benar) walaupun kita seorang diri...
aamiin allahumma aamiin

Selasa, 01 Mei 2012

.:: ATASI DERITA DIJALAN CINTA ::.




~SUPAYA TABAH HADAPI MASALAH BERAT~

Kalau klita menghadapi masalah berat dalam kehidupan sehari-hari , termasuk didunia cinta kita dapat memanfaatkan doa berikut :
“ RABBANAA AFRIGH ‘ALAYNAA SHABRAA. WA TSABBIT AQDAAMANAA WANSHURNA ‘ALAL QAWMIL KAAFIRIN”
Atinya : “Ya Tuhan kami , tuangkanlah kesabaran atas diri kami , kokohkanlah langkah kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang yang ingkar. QS AL-Baqarah (2) : 250

***
~SUPAYA PENYESALAN TIDAK SIA-SIA~
Penyesalan kita mungkin hanya kita wujudkan memohon ampun kepada Allah dalam bentuk Istighfar. Astaghfirullah ( Aku memohon ampun kepada Allah) dsb.Sebenarnya , disamping zikir semacam ini , masih ada zikir alternatif lain yang juga menunjukkan penyesalan yang mendalam, seperti yang dialami Nabi Yunus, Selama 30 tahun berdakwah , konon beliau “hanya “ menggaet tiga orang kejalan Allah.
Begitu juga bila kita ingin selamat dari kedukaan, termasuk di Kancah Cinta, maka ketika merasakan penyesalan silahkan ucapkan zikir : “ LAA ILAAHA ILLA ANTA , SUBHANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHAALIMIN”
Artinya : Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim ( QS Al-anbiyaa (21) :87)

***
~SUPAYA TIDAK MENJADI SASARAN FITNAH~

Fitnah merupakan berita yang benar-benar bohong. Bila menjadi sasaran fitnah , ini lebih menyakitkan daripada menjadi sasaran gosip yang mencampurkan kebenaran dengan kebohongan mengenai kita. Karenanya supaya kita terhindar darinya, silahkan ucapkan doa :
“RABBANAA LAA TAJ’ALNAA FITNATAL LILLADZIINA KAFARUU. WAGHFIRLANAA RABBANAA. INNAKA ANTAL ‘AZIZUL HAKIM.
Artinya : “ Wahai Tuhan kami , janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang yang ingkar. Dan ampunilah kami wahai Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS Al-Mumtahanah (60) : 5)

***
~SUPAYA SELAMAT DARI CEMBURU BUTA~

Rasa cemburu biasanya muncul dari rasa iri atau dengki yang mendalam. Apabila rasa iri itu tumbuh subur pada diri si pendengki, bukan mustahi timbul sifat cemburu buta pada dirinya.
Supaya kita selamat darinya hendaklah kita berlindung “Dari kejahatan pendengki bila dia Dengki “ (QS Al-Falaq :5). Untuk menghindari hal ini kita bisa membaca surat “Al-Falaq ayat 1-5 “.
Yang artinya : “Katakanlah : Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluknya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”

***
~SUPAYA TIDAK CEMBURU BUTA ~

Kalau tidak ingin cemburu buta dan terlindung daripadanya , maka kita harus ingat bahwa hanya DIA-lah yang maha mengetahui, untuk itu dapat mengucap zikir :
“INNALLAAHA KAANA BIKULLI SYAY’IN ‘ALIMA”
Artinya : “Sesungguhnya Allah Maha mengetahui atas segala sesuatu” (QS An-nisa : 32)

***
~SUPAYA RELA SI DIA UNTUK ORANG LAIN~

Tak jarang kita menjadi cemburu lantaran sikap kita yang berlebihan dalam hal “ merasa memiliki”. Kita tak rela orang lain mengambil manfaat dari si dia. Kita memperlakukan si dia sebagai barang milik kita pribadi yang tidak boleh di usik sedikitpun oleh orang lain. Padahal “ Sesungguhnya kita (semua) adalah milik Allah “ (QS Al-Baqarah : 156)
Oleh karena itu supaya kita ridha (rela) terhadap si dia , kita bisa mengucap zikir, berkata kepada diri sendiri :
“WALLAAHU YA’ LAMU WA ANTUM LAA TA’LAMUUN”
Artinya : “Dan Allah mengetahui , sedangkan kamu tidak m,engetahui” (QS Al-Baqarah : 232)

***
~SUPAYA DIDUKUNG KELUARGA~

Untuk memperkokoh langkah kita dijalan Cinta , kita bisa memohon Tuhan untuk menyediakan Supporter yang mendukung kita sepenuhnya, terutama dari keluarga kita. Untuk itu kita bisa berdoa :
“RABBISYRAH LII SHADRII WA YASSIRLII AMRII. WAJ’AL LII WAZIIRAM MIN AHLII. WA ASYRIK-HU FII AMRII . INNAKA KUNTA BINAA BASHIIRAA”
Arinya : “Wahai Tuhanku , lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku. Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku. Dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku. Sesungguhnya Engkau adalah Maha mengetahui ( keadaan) kami. (QS Thaha (20) : 25-26-29-32-35)

***
~SUPAYA DIMAAFKAN~

Pertikaian terjadi karena salah satu pihak menuding pihak lainnya bersalah, sementara pihak yang dituding bersalah berpandangan sebaliknya. Pada umumnya kita berpikiran , “aku benar, kamu salah” atau “aku memang salah , tapi kamu juga salah”
Padahal kita bukanlah Sang Maha benar. Sedikit banyak, kita selalu mengandung kesalahan. Meski kita merasa yakin berasa dipihak yang benar, tentu adapula unsur salahnya. Oleh karena itu kita perlu minta maaf kepada si dia atas kesalahan itu.
Sementara itu supaya dimaafkan kita dapat berzikir :” WALLAAHU GHAFUURUN HALIM”
Artinya : “ Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun” (QS Al-Baqarah : 225).
Allah berfirman : “Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak sengaja, tetapi Allah menghukum kamu disebabkan ( sumpahmu) yang disengaja oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha penyantun “ (QS Al-Baqarah : 225)

***

~SUPAYA MEMAAFKAN~

Bila Kita mendapati dia bersalah kita harus menyadari bahwa dia bukanlah Sang maha Benar, dan kita perlu juga menginsyafi bahwa dia bukan juga sang Iblis yang terkutuk. Dia manusia yang tercipta dari tanah, bukan setan yang terbuat dari api. Mustahil dia tak pernah benar/salah. Karena itu kita perlu mempertimbangkan segi positifnya bila dia berbuat salah.
Bila sulit memaafkan kesalahannya, Ingatlah bahwa Allah itu maha pengampun lagi Maha penyayang. Untuk itu silahkan ucapkan zikir :
“WALLAAHU GHAFUURUR RAHIM”
Artinya : “Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang” (QS An-Nuur : 22)

***
~SUPAYA SALING MEMAAFKAN~

Supaya proses “dimaafkan” dan “memafkan” berlansung lancar, kedua pihak perlu bertaubat dan memperbaiki diri ‘”.... kemudian jika keduanya bertaubat dan memperbaiki diri , maka biarkanlah mereka. “Sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi maha penyayang...”(QS An-nisa :16)
Secara demikian proses itu dapat kita perkokoh dengan zikir “Supaya saling memafkan”
“INNALLAAHA TAWWAABAR RAHIIMA”
Artinya : “ Sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha Penyayang” (QS An-nisa : 16)

.:: HIKAYAT CINTA DARI MANUSIA PENUH DOSA DAN MAKSIAT ::.



Tulisan ini kutujukan kepadamu, ya .. kepadamu yang mengharapkan Ridho Allah dan kenikmatan yang kekal di sisiNya, serta takut kepada siksa dan azab yang Allah Ta’ala siapkan untuk orang-orang yang bermaksiat dan kafir.

Kepadamu saudaraku, yang pernah merasakan manisnya keimanan dan nikmatnya berjalan di atas jalan yang lurus serta indahnya mendekatkan diri kepada Allah.

Kepadamu saudaraku, yang dulu bersemangat dan berpacu menuntut ilmu serta mengajak kepada kebaikan.

Kepadamu saudaraku yang dulu sering kulihat berzikir, membaca dan menghapalkan Al Qur’an.

Apa yang terjadi pada dirimu? Kenapa engkau kini mulai menjauh dari teman-temanmu yang rajin sholat berjama’ah, cinta kepada ilmu agama, gemar mempelajari Al Qur’an dan Hadits serta membaca buku-buku yang bermanfaat?

Kenapa aku melihat semangatmu memudar, penampilanmu juga berobah ..tidak lagi seperti dulu yang berusaha mengikuti sunnah-sunnah Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam?

ngatkah engkau, ketika itu engkau berhenti dari tempatmu bekerja, kenapa?!

Ketika itu engkau mengatakan, karena tidak bisa sholat berjama’ah ke mesjid!

Karena engkau takut fitnah syahwat yang slalu menggoda!

Karena engkau ingin meninggalkan nyanyian dan menggantikannya dengan mendengarkan Al Qur’an!

Karena engkau ingin menjaga ‘iffah dirimu!

Karena engkau ingin menjaga Dienmu!!

Saudaraku .. kenapa aku lihat syahwat mulai mengalahkanmu, hasrat pun membelenggumu..wajahmu tidak pernah lagi kulihat di majelis-majelis ilmu!

Apakah engkau telah menyimpulkan bahwa iltizam dan keistiqomahanmu serta keta’atanmu kepada Robbmu selama ini sebuah kesalahan, lalu engkau memilih jalan lain; jalan yang menyimpang, maksiat dan kelalaian – agar engkau bisa sampai ke surga Firdaus?!

Ataukah engkau mengira jalan yang telah engkau tempuh selama ini terasa terlalu panjang dan berat, lalu engkau tidak sabar dan memilih jalan orang-orang lali dan lengah yang diperbudak hawa nafsu mereka, yang keinginan mereka hanyalah sebatas diri mereka sendiri, tidak peduli kepada Dinullah dan Dakwah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama.

Ataukah engkau telah melupakan kematian dan sakarat-nya …

Melupakan kuburan dan kegelapannya …

Hari kiamat dan kedahsyatanya …

Neraka dan keras azabnya …



Semoga Allah melindungimu dari itu semua
Dan semoga Allah tidak menjadikanmu termasuk orang-orang yang dikatakanNya,



واتل عليهم نبأ الذي آتيناه آيتنا فانسلخ منها فأتبعه الشيطان فكان من الغاويين

“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian Dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu Dia diikuti oleh syaitan (sampai Dia tergoda), Maka jadilah Dia Termasuk orang-orang yang sesat.” (Al A’rof : 175)Kuharap dadamu lapang dan maafkan aku karena kerasnya kata-kataku kepadamu. Akan tetapi kecintaanku kepadamu yang kusimpan di dalam dadaku, dan kekhawatiran su-ul khotimah atas dirimu .. hal itulah yang telah membakar hatiku. Setiap kali aku melihat kondisimu yang membuat gembira musuhmu (Syetan beserta pengikutnya) serta membuat sedih teman-teman dan orang-orang yang mencintaimu.

Saudaraku, akankah engkau kembali sebelum kematian mendatangi?. Kapankah engkau kembali kepada taman keta’atan dan telaga taubat serta istiqomah yang penuh rahmah dan berkah dari Allah??



والذين إذا فعلوا فاحشة أو ظلموا أنفسهم ذكروا الله فاستغفروا لذنوبهم ومن يغفر الذنوب إلا الله ولم يصروا على ما فعلوا وهم يعلمون

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”.(Ali Imron : 135)Tumbuhkanlah harapanmu, bangunlah asamu, sesungguhnya engkau memiliki Robb yang maha luas ampunanNya, membentangkan TanganNya siang dan malam untuk mengampuni orang-orang yang berdosa.

Mohonlah hidayah kepada Allah Ta’ala dengan tulus dari hatimu. Lihatlah Nabimu yang engkau cintai shollallahu ‘alaihi wa sallama meminta hidayah kepada Robbnya, beliau berdo’a,



اللهم إني أسألك الهدى والتقى والعفاف والغنى

“Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu petunjuk, ketakwaan, kesucian dan kekayaan”. (HR. Muslim, At-Tirmidzi dan Al Baihaqy dari Ibnu Mas’ud, dan sanadnya shohih, lihat, Shohih Al Jami’ no. 1275)Beliau shollallahu ‘alaihi wa sallama mengajarkan itu sebagaimana beliau mengajarkan cucunya Al Hasan bin Ali rodhiyallahu ‘anhuma agar di dalam qunut mengucapkan, “Ya Allah berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang engkau tunjuki”. (HR. Abu Dawud, An Nasa-I dan lain-lainnya, dari Abul Hawro’, dan sanadnya shohih, lihat : Misykatul Mashobiih no. 1273)



Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallama juga berlindung kepada Allah dari kesesatan setelah petunjuk,



اللهم إني أعوذ بعزتك أن تضلني لا إله إلا أنت
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan kemuliaanMu dari Engkau sesatkan, tidak ada Ilah yang diibadati dengan hak melainkan Engkau”. (Muttafaqun ‘alaihi dari Ibnu Abbas)

Dalam do’a safar beliau mengucapkan,



وأعوذ بك من الحور بعد الكور



“Dan aku berlindung kepadaMu dari Al Haur setelah Al Kaur ”. (HR. Muslim)

Maksud Al Haur setelah Al Kaur yaitu; kerusakan setelah kebaikan, kesesatan setelah petunjuk.

Akuilah dosamu .. tangisilah kesalahan dan kelalaianmu. Mintalah kepada Allah, agar Ia tidak menghinakanmu di hari pembalasan, serta agar Ia memutihkan wajahmu ketika dihitamkan wajah-wajah pelaku maksiat dan orang-orang kafir.



Mulailah lembaran baru yang putih bersama Allah Ta’ala dengan keta’atan dan taubat nashuhah.

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Al Kahfi : 28)Palingkanlah wajahmu dari teman-teman yang tidak baik, dari orang-orang yang tidak peduli apakah engkau nanti di sorga atau di neraka. Bahkan lebih dari itu, kelak mereka di hari kiamat meminta kepada Allah Ta’ala supaya Allah menambahkan azab yang berlipat untuk teman-teman mereka.



قالوا ربنا من قدم لنا هذا فزده عذابا ضعفا في النار

“mereka berkata (lagi): “Ya Tuhan kami; barang siapa yang menjerumuskan Kami ke dalam azab ini Maka tambahkanlah azab kepadanya dengan berlipat ganda di dalam neraka”. (Shod : 61)

Bersihkan dari dirimu debu-debu dosa dan kelengahan. Bergabunglah dengan kafilah yang berjalan menuju Allah Ta’ala.

Kembalilah saudaraku ..kepada Allah Ta’ala, agar engkau kembali menjadi telaga kebaikan yang selalu mengalirkan manfaat untuk umatmu.

Saudaraku, berikut ini sebagian kiat dan asbab yang akan membantumu untuk tetap teguh dan istiqomah dengan izin Allah Ta’ala :

1. Do’a yang tulus, berdo’alah,



يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دين
“Hai Yang Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas din-Mu”.

2. Carilah teman yang baik dan sholeh, yang akan membantumu untuk ta’at kepada Allah.
3. Jauhkan dirimu dari teman-teman yang tidak baik
.4. Jagalah Kitabullah, dengan membaca, menghapal dan mempelajari makna-makna serta hokum-hukumnya, ketahuilah Al Qur’an adalah obat hati yang sakit.
5. Jagalah ibadah-ibadah fardhu dan ibadah-ibadah nafilah yang mengiringinya.
6. Menuntut ilmu sya’ri dan menghadiri majelis-majelis ilmu.
7. Takut kepada dosa dan akibatnya, karena dosa adalah penyebab su-ul khotimah.
8. Membaca buku-buku yang bermanfa’at, mengikuti daurah-daurah ilmiyah dan dakwiyah.
9. Ghoddul Bashor, percayalah dengan ghoddul bashor hatimu akan lebih tenang dan terasa manisnya keimanan.
10.Ingatlah permusuhan syetan terhadapmu dalam setiap detik. Dan bahwasanya ia senantiasa mengintai kelengahanmu serta menggunakannya untuk menyeretmu menjadi temannya di neraka kelak.



Terakhir saudaraku, kalimat-kalimat ini mungkin keras dan tajam, akan tetapi ia memancar dari cinta yang tulus, hatiku lebih dahulu mengatakannya sebelum penaku menorehkannya, karena kasihan kepadamu saudaraku tercinta. Tidak ada yang kuinginkan melainkan kebaikan untukmu. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan rahmatNya untuk kita …



Dan sampai bertemu di atas jalan kebaikan dengan izin Allah Ta’ala, semoga Allah menjagamu saudaraku


Senin, 30 April 2012

.:: WAHAI WANITA...PLEASE HENTIKAN ::.



Betapa mata ini tak pernah mampu untuk berhenti menatapmu. Keindahan dari Tuhanmu kau pertontonkan untuk kami, keindahan yang tak bisa disaingi apapun.
Auratmu yang tak pernah kau tutupi, tak pernah kau hiraukan. Tatapan-tatapan buas kami, seoalah membuatmu bangga. Kau makin menunjukkan keindahanmu pada kami, sampai kami tak mampu melawanmu.

Kau tahu, semua itu menguras air mata kami. Ketika hati ini ingin tunduk pada-Nya secara utuh, justru kau membawaku pada jurang penderitaan dunia. Mata ini tak mampu menghindar, meski kami terus berjuang. Kami sering lemah padamu, jadi tolong hentikan! Tutup auratmu, agar mata  kami bisa utuh menghadap-Nya ketia Dia bertanya pada mata kami kelak.


Wahai Wanita…
Betapa penampilanmu membuat dirimu berharga dan terhormat. Kami yakin, siapapun pasti menghormatimu. Perhiasan-perhiasan yang indah dalam balutan gaun yang menakjubkan, seakan siapapun akan memandangmu kagum.

Ah, kami takluk jika kau tersenyum manja. Hati terselubung keinginan untuk terus melihat senyummu, kekayaan bibirmu yang akan menjadi rebutan setiap dari kami.
Kau tahu, dunia pun akan tunduk dengan hiasan bibirmu. Kami rakus akan pesonamu, namun kami juga rapuh akan kehilangan cinta dari-Nya.  Kehormatan yang kau tampakkan hanyalah awal dari segala fitnah dunia, bukankah kehormatan dirimu yang sesungguhnya adalah menjaga diri dari segala perkara yang dilarang Allah Azza Wa Jalla?

Tolong hentikan! Segala kepalsuan duniamu. Jaga kehormatanmu demi duniamu dan akhiratmu, bukan..bukan akhiratmu, tapi akhirat kita. Kami pun ingin menjaga kehormatan kami, jadi tolong jangan kau tampilkan dirimu begitu murah dengan mempertontonkan perhiasan auratmu  hanya demi  kehormatan dunia.

Wahai wanita..
Betapa suaramu begitu syahdu, telinga ini enggan untuk pergi dari suaramu. Kemerduanmu membuat jantungku kian berdebar penuh harap. Ah, kami tak pernah mampu untuk menghindari suaramu, lembut..sangat lembut.

Suaramu yang kau buat begitu lemah lembut, membuat kami selalu bergetar.  Entah mengapa, suaramu mendengung hebat di telingaku, terngiang-ngiang dalam kerinduan untuk segera mendengarnya kembali.

Kau tahu, suaramu yang kau buat selembut mungkin, membuatku tersiksa. Telinga ini ingin kami sumbat tapi kami tak mampu, meski disumbat sehebat apapun suaramu yang syahdu dan mesra tak mau hengkang dari telingaku.

Tolong, hentikan! Suara yang kau lembutkan bagi kami. Tegaskanlah suaramu pada kami, jangan kau lembutkan suaramu di hadapan kami. Sungguh sangat menyiksa. Kami takut, telinga kami tak bisa kami pertanggung jawabkan kelak.

Wahai wanita…
Betapa rona pipimu yang memerah, membuat bayang-bayangmu terasa mempesona. Malumu sudah menjadi bagian dari hidupmu, pesona yang tak mungkin pudar.
Malu-malumu yang tergambar dalam benak kami, meruntuhkan akal kami. Inginku segera menemuimu hanya untuk melihat perona kemerahan di pipimu.

Kau tahu, pipimu yang kemerahan karena malu memang kami rindukan. Tapi rasa malu mu bukanlah untuk kami, rasa malu mu adalah Mahkota yang harus kau jaga. Kau tanggalkan mahkotamu demi malu yang lain, yang dapat menggoda kami untuk mendekat padamu.
Tolong, hentikan! Rasa malu yang tak tahu malu. Banggalah pada mahkota malumu yang mampu menembus kemuliaan-Nya, jangan kau gantikan dengan rasa malu untuk menggoda kami, karena kau tahu kami pasti tergoda.

Yaa Allah, Yaa Robbul Izzati..
Ampuni kami yang tak mampu melindungi mata ini secara sempurna..
Menutup telinga ini dari kenistaan..
Menjaga lisan ini dari kedustaan..
Menjaga hati ini dari kemungkaran..

Kami memohon ampun atas iman yang sulit kami pelihara, tapi kami akan terus berusaha mendongkrak iman kami sampai kami mampu menggapai setia pada-Mu dan mengajak keluarga kami, saudara-saudara kami, sahabat kami, khususnya muslimah untuk tetap istiqomah dalam menjemput jannah-Mu. Aamiin.

Minggu, 29 April 2012

.::SAMPAI MATA TERTUTUP,SEMOGA AKU TETAP ISTIQOMAH DIJALAN INI ::.




Jika saja jalan ini indah, pasti tak sedikit kan mengiringi..
Jika saja jalan ini mudah, lihatlah betapa banyak yang bertahan..
Jika saja jalan ini singkat, akan banyak yang setia menyertai...
Jika saja jalan ini menjanjikan nikmat dunia, maka akan banyak yang tergiur manisnya..

Namun jalan ini tak semulus itu..
Begitu banyak onak dan duri..
Penuh kerikil tajam menanti di hadapan..
Begitu sulit dan berkelok-kelok..
Bagitu panjang dan jauh membentang..

Perjuangan ini tak semanis dalam bayangan..
Iman di hati tak selamanya membumbung tingginya..
Akan ada lelah, perih, sakit, dan jenuh..
Dan seytan pun kan segera mengambil peran..
Menambah lelah, semakin lelah, menambah jenuh semakin jenuh..

Kawan, ingatkah dulu di awal kita berjumpa?
Ghiroh di dada begitu membuncah..
Bersama dengan lantang kita teriakkan kalimatullah..
Dengan tangguh dan setegar karang berada di shaff terdepan..
Tak rindukah dengan indahnya rasa itu..?

Kawan, kau benar, estafet perjuangan akan selalu berganti..
Kita yang dulu pemegang kendali, akan terganti dengan generasi selanjutnya..
Namun, sudikah kita jika ruh dalam raga masih bersemayam,
Namun kita telah menjadi orang yang tergantikan..?
Benarkah nama kita telah terukir dalam tinta emas perjuangan..?
Atau terhapus karena giuran dunia yang memabukkan?

Kawan, Betapa dulu indahnya lelah dalam balutan iman..
Manisnya letih dan penat dalam bara dakwah yang membara..
Namun kini, ribuan detik terlewat demi mengejar dunia..
Ratusan jam berlalu demi segenggam harta..
Adakah dakwah masih menjadi nafas kita..?
Adakah jalan ini masih kita rindukan..?

Ketika gerakan tangan kita mengalirkan kesembuhan pada manusia..
Adakah bersamanya keikhlasan masih terjaga?
Ataukah sepenuhnya telah ditujukan untuk meraih indahnya dunia?
Ketika Setiap detiknya jiwa dan raga kita bergelut dalam roda kehidupan duniawi..
Lupakah kita..?

Dahulu diantara perihnya sakharatul maut, sesosok manusia mulia merintih dalam sakit yang luar biasa..
Bukan sakitnya yang dia takutkan.. bukan keluarganya..
Namun Ummatnya.. ummatnya.. kita..
Tahukah kenapa? Karena dia tahu, betapa dunia akan menyeret kita jauh darinya..

Maka...
andai engkau terjatuh,bangkitlah kembali...
andai terluka,sabarlah dan harapkanlah pahala berlipat tak terhingga...
andai lelah dan lemah,ingatlah gerbang Firdaus yg menanti dan saat perjumpaan dengan wajahNya...
tahukah engkau saudariku,mengapa perjuangan itu pahit??
Karena syurga itu manis..

Teriakkan dalam hati.. resapi dalam hingga ke jantung.. mengalir dalam setiap aliran darah kita..
“Islam.. Kami Masih di sini.. Dan akan tetap Di sini.. Hingga tubuh ku kaku, hingga jantung tak berdetak, hingga mata ini menutup dari dunia.. kami masih di sini..”

.:: PACARAN BIKIN HIDUP LEBIH REDUP ::.





Kecintaan terhadap lawan jenis merupakan fitrah yang ada pada setiap manusia yang sempurna.Inilah hikmah diciptakannya manusia dengan jenis yang berbeda, berupa laki-laki dan wanita.

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”. (Q.S. Ali Imran: 14).
Namun kecintaan kepada lawan jenis, harus diletakkan pada tempatnya sesuai aturan syari’at. Jika tidak, maka di sinilah manusia akan hidup seperti binatang, bahkan lebih keji lagi. Cara dan tipsnya yang syar’i, bina dan tumbuhkan cinta ini dalam rumah tangga melalui gerbang nikah, bukan sebelum berumah tangga, karena ini terlarang dalam agama kita.

Pembaca yang dirahmati allah, kecintaan terhadap lawan jenis inilah yang menjadi alasan dua anak manusia terjerumus dalam perkara haram, hina dan keji dengan menjalin hubungan, memadu kasih, mengukir kisah asmara dan berjanji setia sehidup dan semati, atau lebih akrab disebut dengan istilah “pacaran” !!!

Betapa banyak harta yang terbuang karenanya, betapa banyak manusia menjadi gila karena ulahnya, betapa banyak kemaksiatan yang terjadi karena melakukannya, dan jiwapun melayang disebabkan olehnya.Namun sangat sedikit manusia yang mau mengambil pelajaran.

Lalu kenapa produk barat yang bermerek “pacaran” ini masih menjadi “virus” yang menjangkiti hampir semua kalangan, mulai dari Sekolah Dasar, SMP, SMA, sampai di bangku kuliahan. Mereka merasa malu, bila masih sendiri alias belum punya pacar.Semua ini disebabkan karena hawa nafsu yang sudah berkuasa pada diri seseorang, kurangnya perhatian orang tua, dan jauhnya mereka dari agama.

Berbagai macam dalih dan beribu merek alasan yang sering dilontarkan untuk menghalalkan produk haram ini.Yah, “alasanya mengikuti perkembangan zaman”, “cara untuk mencari dan memilih pasangan hidup, agar bisa saling mengenal karakter dan sifat masing-masing sebelum menjalani bahtera kehidupan rumah tangga”.Ini adalah jerat-jerat setan. Lalu sampai di mana kalian akan saling mengenal pasangan? Apakah sampai harus melanggar batasan-batasan Allah !!? Ini adalah pintu kebinasaan yang akan menghinakan dirimu.

Dalil Haramnya Pacaran
Allah -Azza wa Jalla- Yang Maha Penyayang kepada hamba-Nya telah menutup segala celah yang bisa membinasakan hamba-Nya, di antaranya adalah zina, dan segala pengantar menuju zina. Allah –Azza wa Jalla- berfirman:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.dan suatu jalan yang buruk”. (QS. Al-Isra’ : 32)

Allah telah melarang hamba-Nya untuk mendekati perzinaan, karena zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.dan suatu jalan yang buruk. Maka segala hal yang bisa mengantarkan kepada bentuk perzinaan telah diharamkan pula oleh Allah.Sedangkanpacaran adalah sebesar-besar perkara yang bisa mengantarkan ke pintu perzinaan !!! Data dan realita telah membuktikan; tak perlu kita sebutkan satu-persatu kisah buruk dan menjijikkan, dua insan yang dimabuk asmara.

Jika Allah dalam ayat ini mengharamkan pengantar menuju zina (diantaranya pacaran), maka tentunya Allah mengharamkannya karena hal itu akan menimbulkan mafsadah (kerusakan) di atas permukaan bumi, seperti kerusakan nasab, harga diri, rumah tangga, dunia, dan akhirat.

Para Pembaca yang dirahmati allah, Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah menjelaskan firman Allah di atas, kenapa Allah mengharamkan pacaran? Jawabnya, berdasarkan hadits-hadits yang ada, bahwa pacaran mengandung beberapa perkara maksiat lainnya; satu dengan lainnya saling mengundang, seperti:
Memandang Lawan Jenis yang Bukan Mahram
Saling memandang antara satu dengan yang lainnya sudah menjadi perkara yang lumrah bagi dua insan yang dimabuk cinta. Sementara memandang lawan jenis bisa membangkitkan syahwat apalagi bila sang wanita berpakaian ketat yang menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya. Oleh karena itu “bohong” bila seorang laki-laki tidak tergiur dengan penampilan wanita yang menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya, apa lagi sang wanita tergila-gila kepadanya dan tiap hari berada di sisinya. Sebenarnya sang laki-laki bejat tinggal menunggu waktu dan kesempatan saja untuk bisa melampiaskan nafsu setannya. Setelah itu terjadilah apa yang terjadi… naudzu billahi min dzalik.

Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim menjaga matanya dari memandang perkara-perkara yang diharamkan untuk dilihat. Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman,
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya (dari hal yang haram); yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.
 Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”.Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya (dari yang haram)”. (QS. An-Nur: 30-31).

Jarir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhuma- berkata, “Aku bertanya kepada Rasulallahi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- tentang pandangan yang tiba-tiba (tanpa sengaja)? Maka beliau bersabda, “Palingkan pandanganmu”. [HR. Muslim (2159), Abu Dawud (2148), At-Tirmidziy (2776)]

Memandang wanita yang tidak halal untuk dipandang (bukan mahram), meskipun tanpa syahwat, maka ia adalah zina mata. Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
“Telah ditulis bagi setiap bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah (lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, sementara qalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluanlah yang membenarkan (merealisasikan) hal itu atau mendustakannya”. [HR. Al-Bukhoriy (5889) dari Ibnu Abbas, dan Muslim (2657) dari Abu Hurairah]

Saling Merayu, dan Menggoda dengan Suara Lembut
Lalu bagaimana lagi jika yang dilakukan bukan hanya sekedar memandang, tapi juga dibumbui dengan cumbu rayu, berbalut suara yang mengundang syahwat dan sejuta godaan dusta!! Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman,
“Maka janganlah kamu tunduk (bersuara lembut) dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik”.(QS. Al-Ahzab:32).

Jadi, seorang lelaki atau wanita terlarang untuk saling menggoda, merayu, dan bercumbu dengan ucapan-ucapan yang membuat salah satu lawan jenis tergoda, dan terbuai sehingga pada gilirannya membuka jalan menuju zina, baik itu zina kecil (seperti memandang, saling memikirkan, dan lainnya), maupun zina besar !!
Menemui Wanita Tanpa Mahram, dan Tanpa Pembatas
Sehari bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sebulan, dan sebulan bagaikan setahun bila sepasang anak manusia yang sedang dimabuk cinta tidak bertemu.Ketika mereka bertemu, pastilah berduaan.Sang pria berusaha sebisa mungkin menemui si wanita, tanpa ada mahram, dan tanpa pembatas berupa tirai yang melindungi mereka dari pandangan syahwat.

 Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
“Hati-hatilah kalian dari masuk menemui wanita”.Seorang lelaki dari kalangan Ashar berkata, “Bagaimana pendapatmu dengan kerabat suami?” Maka Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Mereka adalah kematian (kebinasaan)”. [HR. Al-Bukhoriy (5232), Muslim (2172), dan At-Tirmidziy (1171)]

Berduaan antara Pria dan Wanita
Lebih para lagi, jika pria dan wanita yang berpacaran ini saling berduaan, karena setan sudah hampir berhasil menjerumuskan keduanya dalam zina.Makanya, kasus zinanya orang yang berpacaran, itu terjadi di saat mereka berduaan; saat mereka bebas mengungkap isi hatinya, dan syahwatnya yang bergejolak kepada lawan jenisnya.Sebab itu, kedua pasangan yang haram ini berusaha mencari tempat yang tersembunyi, dan jauh dari jangkauan manusia; ada yang pergi ke daerah wisata, tepi pantai; ada yang lebih elit lagi sewa hotel, villa, dan lainnya. Untuk apa? Agar bebas berduaan melampiaskan birahinya yang keji !!! Di lain sisi, sebagian wanita tak sadar jika ia akan dihinakan dengan perbuatan itu, karena hanya sekedar janji-janji muluk dan dusta.

Sadarlah wahai kaum wanita, jika seorang lelaki yang mengungkapkan cintanya kepadamu, tanpa melalui pintu nikah, maka ketahuilah bahwa itu adalah “cinta palsu”, dan “janji dusta”
Seorang dilarang berduaan dengan lawan jenisnya yang bukan mahramnya, karena hal itu akan membuat setan lebih leluasa menggoda dan menjerumuskan seseorang dalam zina, dan pengantarnya.

 Rasulllah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
“Jangan sekali-sekali salah seorang di antara kalian (kaum pria) berduan dengan seorang wanita, karena setan adalah pihak ketiganya”.[HR. At-Tirmidziy (2165), dan Ahmad (114). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Al-Irwa’ (6/215)]

Memegang dan Menyentuh Pacar
Pacaran tidaklah lepas dari bersentuhan, entah dengan cara berjabat tangan, berboncengan di atas kendaraan, atau berpegangan, berpelukan, berciuman dan lainnya. Ketahuilah bahwa memegang dan menyentuh wanita yang bukan mahram kita adalah perbuatan yang diharamkan dalam agama kita.

Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
“Andaikan kepala seseorang di cerca dengan jarum besi, itu lebih baik (ringan) baginya dibandingkan menyentuh seorang wanita yang tak halal baginya”. [HR. Ar-Ruyaniy dalam Al-Musnad (227/2), dan Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir (486, & 487)]

 “Dalam hadits ini terdapat ancaman yang keras bagi orang yang menyentuh wanita yang tak halal baginya.Jadi, di dalamnya juga ada dalil yang menunjukkan haramnya berjabat tangan dengan para wanita (yang bukan mahram), karena berjabat tangan dicakup oleh kata “menyentuh”, tanpa syak.Perkara seperti ini telah menimpa kebanyakan kaum muslimin di zaman ini. (Namun sayang), di antara mereka ada yang berilmu andaikan ia ingkari dalam hatinya, maka masalahnya sedikit agak ringan.
Cuman mereka ini berusaha menghalalkannya dengan berbagai jalan, dan takwil. Telah sampai suatu berita kepada kami bahwa ada seorang tokoh besar di Al-Azhar telah disaksikan oleh sebagian orang sedang berjabat tangan dengan para wanita !!Hanya kepada Allah tempat kita mengadu dari keterasingan Islam”.

Nasihat bagi Orang Tua
Suatu perkara yang membuat kita sedih, orang tua tidak peduli lagi dengan anak gadisnya ketika keluar rumah bersama laki-laki yang bukan mahramnya. Keluar dengan berpakaian serba ketat, kemudian dibonceng,.Tidak tahu kemana anak gadisnya dibawa pergi.Lalu terjadilah apa yang terjadi.Si gadis terkadang pulang larut malam, namun orang tua hanya membiarkan kemungkaran terjadi di dalam rumah tangga, dan keluarganya.Inilah Dayyuts yang diharamkan baginya jannah (surga). Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Ada tiga golongan yang sungguh Allah haramkan baginya surga: pecandu khomer, orang yang durhaka (kepada orang tuanya), dan dayyuts yang membiarkan perbuatan keji dalam keluarganya”.[HR. Ahmad dalam Al-Musnad (2/69/no. 5372).

Jika kita melirik ke arah yang lain, ternyata ada juga wanita yang berbusana muslimah dan pria memakai gamis jatuh ke dalam jerat setan ini. Mereka sebut dengan istilah “pacaran islami”.Tentunya ini justru lebih berbahaya karena jalan menuju perzinaan yang telah dibungkus dengan label “islami”.Padahal sungguh agama Islam yang suci ini telah berlepas diri dari perbuatan ini.

Pacaran yang merupakan pos dan gerbang menuju zina ini, jika dianggap “islami” -padahal itu haram berdasarkan ayat yang lalu-, maka kami khawatirkan akan muncul generasi yang akan menghalalkan perkara-perkara haram lainnya, karena dipoles dan dihiasi dengan label “islami” sehingga mereka nantinya akan membuat istilah “musik islami”, “khomer islami”, “mencuri islami”, “riba islami”, “judi islami”, dan lain sebagainya. Padahal musik, khomer, mencuri, riba, dan judi adalah perkara-perkara haram, namun dihalalkan oleh mereka hanya karena permaiman kata yang licik.Na’udzu billah min dzalik !!

Akhirnya kami nashihatkan kepada kaum yang dilanda asmara agar segera bertaubat kepada Allah sebelum nyawa meregang. Hentikan pacaran yang akan menjatuhkan kalian dalam jurang kenistaan. Jagalah kehormatan kalian yang suci dengan tameng ketaqwaan kepada Allah -Ta’ala- .